ANAK DENGAN MASALAH ENDOKRIN
Ini materi kuliah Pediatric yang telah disampaikan oleh dokter Bambang Edi S. Materi ini telah saya edit sebagian dan bisa dibaca-baca kalo mau :) harap maklum lw gk lengkaaap hehehe...
Masalah-Masalah Endokrin :
1. Diabetes
: Mellitus (DM) dan Insipidus (DI)
2. Hipertiroid
3. Hipotiroid
4. Gigantisma
5. Short
Stature
6. Pubertas:
prekoks / keterlambatan
7. Menstruasi
: amenorea, dismenorea
8. Hermafrodit
A.
Diabetes
Mellitus
Diabetes Mellitus (DM) merupakan sindroma
yang ditandai oleh gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak akibat
defisiensi sekresi insulin atau
defisiensi kerja insulin. Penyakit
endokrin yang paling lazim pada masa kanak-kanak. Biasanya yang sering terjadi
pada anak-anak adalah DM type 1 (Onset
Juvenil). DM terjadi karena kelainan sistemik yang mengakibatkan gangguan
metabolism glukosa, hipergklikemi kronis, dan autoimun, serta kerusakan sel
Beta pancreas. Sehingga produksi insulin menurun dan berkurang. DM ini belum
dapat disembuhkan, tetapi kualitas hidup dapat dipertahankan serta puncak
insidensi pada anak terjadi pada usia 5-6 tahun dan 11 tahun.
DM tipe 1 (Dependen Insulin)
merupakan defisiensi insulin berat, sering terdapat ketosis (keton dalam
darah), glukosuria (glukosa pada urin), dan ketonuria (keton di urin).
Dikatakan DM jika Gula Darah Sewaktu (GDS) > 200 mg/dl dan Gula Darah Puasa
(GDP) > 126 mg/dl.
B.
Tanda
& Gejala DM
1. Trias
P : polidipsi (banyak minum), polifagi (banyak makan), poliuria (sering BAK)
2. Penurunan
berat badan
3. Enuresis
yaitu kebiasaan
pengeluaran air seni tanpa terkendali (mengompol) pada anak-anak yang berusia
lebih dari tiga tahun. Mengompol bisa terjadi pada saat tidur siang hari, namun
pada umumnya terjadi pada saat tidur malam hari.
4. Muntah,
dehidrasi dan nyeri perut
C.
Terapi
DM
Terapi DM ada beberapa cara diantaranya adalah sebagai
berikut :
1.
Diet
(Makanan) penanganan dengan prinsip 3 J yaitu jumlah nutrisi, jenis, dan
jadwalnya. Diet yang baik merupakan kunci keberhasilan penatalaksanaan
diabetes. Diet yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang
dalam hal karbohidrat, protein dan lemak
2.
Insulin, adalah
hormon yang dihasilkan dari sel β pankreas dalam merespon glukosa. Insulin
mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam pengendalian metabolisme,
efek kerja insulin adalah membantu transport glukosa dari darah ke dalam sel.
3.
Olahraga, Berolah
secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar gula darah tetap normal.
Prinsipya, tidak perlu olah raga berat, olah raga ringan asal dilakukan secara
teratur akan sangat bagus pengaruhnya bagi kesehatan. Beberapa contoh olah raga
yang disarankan, antara lain jalan atau lari pagi, bersepeda, berenang, dan
lain sebagainya.
4.
Konseling,
untuk diskusi terkait pengaturan dosis insulin dan modifikasi lifestyle bagi
penderita DM.
D.
Komplikasi
DM
Biasanya
akan menimbulkan Ketoasidosis diabetik (DKA) dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Hiperglikemia
GDS > 300 mg/dL
2. Asidosis
ph < 7,3
3. Bikarbonat
< 15 mEq/L
Biasanya
ada faktor pencetusnya adalah stress, infeksi,trauma
Gejala/tandanya: polidipsi, poliuria,fatigue,nyeri
kepala, mual-muntah, takikardia Hb dan AL meningkat, Na dan bikarbonat menurun,
K normal atau meningkat .
E.
Hipertiroidisma
Merupakan peningkatan sekresi hormon
tiroid. Penyebab 95% tirotoksikosis pada anak adalah Juvenille’s Graves’ Disease. Trias hipertiroid adalah sbg:
1. hipertiroid
dengan goiter difus yaitu bentuk goiter yang membentuk satu buah pembesaran
yang tampak tanpa membentuk nodul/kelenjar.
2. Oftalmopati,
Penyakit
mata tiroid yaitu suatu kondisi peradangan yang mengisi
otot extraokuler dan lemak orbita
3. Dermopati
merupakan penebalan pada kulit terutama pada tibia bagian bawah
sebagai akibat dari penumpukan glikoaminoglikan (non pitting edema).
F.
Tanda
Gejala Hipertiroid
1. Onset
gradual (6-12 bulan)
2. Gangguan
emosi
3. Nafsu
makan meningkat, BB tidak meningkat
4. Goiter
5. Fatigue,
myopati, keringat berlebihan
6. Intoleransi
panas (panas terus)
7. Tremor
8. Eksoptalmus
9. Menstruasi
tidak teratur
10. Thyroid
storm: hipetermia, takikardi berat-syok kardiogenik, manifestasi susunan saraf
pusat
G.
Pemeriksaan
Hipertiroid
Pemeriksaan
yang bisa menegakkan hpertiroid adalah dengan laboratorium dengan hasil
pemeriksaan yang mendukung adalah :
1. Peningkatan
T3, T4, T4 bebas
2. Penurunan
TSH
3. Peningkatan
reseptor TSH
H.
Terapi :
Ada
beberapa terapi hipertiroid yaitu :
1. Konseling,
diskusi terkai pengobatan dan diet yang dianjurkan.
2. Farmakoterapi
: PTU, Propranolol
3. Bedah,
Radioaktif
iodine yaitu Tindakan untuk memusnahkan kelenjar tiroid yang
hiperaktif;Tiroidektomi
yaitu Tindakan
Pembedahan untuk mengangkat kelenjar tiroid yang membesar.
I.
Prognosis
Prognosis
adalah peramalan
dari kemungkinan dan akhir suatu penyakit
hipertiroid,
sebuah perkiraan kemungkinan hasil akhir gangguan atau penyakit, baik dengan atau tanpa
pengobatan. Ada beberapa prognosis dari
hipertiroid :
1.
Pengobatan medis biasanya efektif dalam 2-3 tahun.
2.
Dengan terapi medis saja, remisi yang lama dapat
diharapkan pada kira-kira 1/3 kasus
3.
Dapat terjadi hipotiroidisma
4.
Ada risiko timbul leukemia atau keganasan
J.
Hipotiroid
Hipertiroid merupakan penurunan produksi
hormon tiroid atau defek kerja reseptor tiroid. Ada dua macam hipotiroid yaitu
:
1. Hipotiroid
Kongenital/bawaan yaitu sifar dari herediter, Defek perkembangan tiroid, Defisiensi
yodium : kretinisma endemis, Paparan prenatal dengan radioiodine atau obat
anti-tiroid.
Tanda & Gejalanya adalah:
a) Sering
tak bergejala pada saat lahir àskrining
b) Ubun-ubun
Besar, Lebar
c) Ikterik
berkepanjangan
d) Makroglossia
/ bentuk lidah tidak normal (besar)
e) Hoarse
cry / tangisan yang serak
f)
Abdomen: distensi, konstipasi
g) Tonus
otot menurun
h) Hipotonia
–floppy infant
i)
Hernia umbilikalis
j)
Goiter
k) Tumbuh
kembang lambat
l)
Pertumbuhan gigi lambat
m) Retardasi
mental, jika tidak diobati
2.
Hipotiroid Dapatan / yang
didapat yaitu hipotiroid yang disebabkan
karena adanya Tiroiditis limfositik menahun (penyakit Hashimoto), bahan-bahan goitrogen (yodium, tiourasil),
tiroidektomi, penyakit infiltratif (sistinosis,
histiositosis-X), defisiensi yodium (gondok endemik), hipopituitarisme.
Tanda & Gejalanya adalah :
a) Pertumbuhan
melambat
b) Gestational
age > 42 weeks
c) Berat badan lahir
> 4 kg
d) Open
posterior fontanel
e) Macroglossia/lidah besar
f)
Constipation & abdominal distension
g) Gangguan menyusu & muntah
h) Obesitas berlebih
i)
Myopati
j)
Gangguan bicara
k) Anasarca (edema seluruh tubuh)
Terapi Hipotiroid ini menggunakan L-thyroxine.
K. Pemeriksaan Penunjang
1.
Skrining TSH >20mU?L
2.
Bila TSH >40mU/LàCH
3.
Bila TSH 20-40mU/Làulang
1-2 mg
4.
Bila TSH ulangan
≥ atau
tetap tinggi sampai minggu ke 4-6àterapi
5.
Ro lututà
derajat hipotiroid
6.
Tiroid scan
L.
Prognosis
Hipotiroid
1. Hipotiroidisma
kongenital : pertumbuhan dan perkembangan motorik dapat kembali normal jika
mendapat terapi adekuat
2. Perkembangan
mental tidak pasti, jika pengobatan tertunda sampai usia 3 bulan
3. Hipotiroid
akuisita : pemulihan fungsi bervariasi
M.
Gigantisme
Gigantisme adalah
pertumbuhan berlebihan akibat pelepasan hormon pertumbuhan berlebihan, terjadi
pada masa ank-anak dan remaja.keadaan ini menyebabkan pertumbuhan longitudinal
pasien sangat cepat dan pasien akan menjadi seorang raksasa karena Peningkatan hormon pertumbuhan (Growth Hormone, GH). Bila
terjadi setelah penutupan epifisis akan menyebabkan akromegali (jari
panjang-panjang dan menonjol). Penyebab : pituitary adenoma
N.
Tanda
& Gejala gigantisme
1. Gigantisma
(raksasa)
2. Pertumbuhan
linear cepat
3. Wajah
khas
4. Pembesaran
tangan dan kaki
5. Akromegali
6. Pembesaran
bagian distal
7. Peningkatan
GH (mencapai 400 ng/mL)
O.
Pemeriksaan
Penunjang Gigantisme
Tumor
hipofisis saat ini dapat diketahui melalui pemeriksaan:
1.
CT Scan dan dilanjutkan dengan
pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging),
yang mempunyai kepekaan
tinggi untuk mendiagnosis adanya tumor hipofisis (baik mikro
maupun makroadenoma)
Laboratorium darah yaitu pemeriksaan darah yang mengukur kadar GH akan menunjang diagnosis gigantisme dan akromegali
Laboratorium darah yaitu pemeriksaan darah yang mengukur kadar GH akan menunjang diagnosis gigantisme dan akromegali
2.
Rontgen tulang tengkorak untuk melihat
penebalan tulang dan Rontgen tangan dapat menunjukkan penebalan tulang
dibawah ujung jari tangan dan pembengkakan jaringan disekitar tulang.
3.
Kepastian diagnosis dilakukan dengan
pemeriksaan hormon pertumbuhan. Sebagai uji penyaring pemeriksaan SM-G (IGF-1)
kemungkinan dianggap paling baik
P.
Komplikasi
Gigantisme
1.
Hipertropi jantung
2.
Hipertensi
3.
Diabetes melitus
No comments:
Post a Comment