Nah, ini ni secuil tulisanku tentang Terapi Komplementer....dulu materi yang sulit nyari referensinya pas lagi males nulis banyak juga.... kapan2 ahhh kalo sempet mau nambahin materi Terapi Komplementer ini :)
Terapi Komplementer adalah
cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai pendukung kepada Pengobatan
Medis Konvensional atau sebagai Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis
yang Konvensional.
Terapi Komplementer, pada dasarnya
bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem-sistem tubuh, terutama “Sistem
Kekebalan dan Pertahanan Tubuh”, agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri
yang sedang sakit, karena tubuh kita sebenarnya mempunyai kemampuan untuk
menyembuhkan dirinya sendiri, asalkan kita mau mendengarkannya dan memberikan
respon dengan asupan nutrisi yang baik dan lengkap serta perawatan yang tepat.
Menurut WHO (World Health Organization), Pengobatan komplementer adalah
pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan.
Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer
tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud
adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara
turun – temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia
bisa dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.
Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan
komplementer yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan untuk dapat
diintegrasikan ke dalam pelayanan konvensional, yaitu sebagai berikut :
- Akupunktur
medik yang dilakukan oleh dokter umum berdasarkan
kompetensinya. Metode yang berasal dari Cina ini diperkirakan sangat
bermanfaat dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan tertentu dan juga
sebagai analgesi (pereda nyeri). Cara kerjanya adalah dengan mengaktivasi
berbagai molekul signal yang berperan sebagai komunikasi antar sel. Salah
satu pelepasan molekul tersebut adalah pelepasanendorphin yang
banyak berperan pada sistem tubuh.
- Terapi
hiperbarik, yaitu suatu metode terapi dimana pasien
dimasukkan ke dalam sebuah ruangan yang memiliki tekanan udara 2 – 3 kali
lebih besar daripada tekanan udara atmosfer normal (1 atmosfer), lalu
diberi pernapasan oksigen murni (100%). Selama terapi, pasien boleh
membaca, minum, atau makan untuk menghindari trauma pada telinga akibat
tingginya tekanan udara.
- Terapi
herbal medik, yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan
alam, baik berupa herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian
maupun berupa fitofarmaka. Herbal terstandar yaitu herbal yang telah
melalui uji preklinik pada cell line atau hewan coba,
baik terhadap keamanan maupun efektivitasnya. Terapi dengan menggunakan
herbal ini akan diatur lebih lanjut oleh Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu sebagai
berikut :
a) sumber
daya manusia harus tenaga dokter dan atau dokter gigi yang sudah memiliki
kompetensi.
b) Bahan
yang digunakan harus yang sudah terstandar dan dalam bentuk sediaan farmasi.
c) Rumah
sakit yang dapat melakukan pelayanan penelitian harus telah mendapat izin dari Departemen
Kesehatan Republik Indonesia dan akan dilakukan pemantauan terus – menerus.
Referensi:
Kuhn M.A.. (1999).Complementary Therapies For Health Care Providers. USA : Lippincott Williams & Wilkins.
Saputra dkk. (2002). Akupuntur Klinik. Surabaya : Airlangga University Press.
No comments:
Post a Comment